“Bertekun dalam doa” (Roma 12:12)
Ada 3 hal yang ditulis dalam Roma 12:12 ini yaitu bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa.
1. Bersukacita dalam pengharapan : Rasul paulus menasehati kita untuk bersukacita bukan hanya berdasarkan hal yang baik yang telah atau sedang terjadi dalam hidup kita tetapi bersukacita atas hal yg belum terjadi (baca : pengharapan). Pengharapan adalah prasyarat untuk hidup. Inilah yang membedakan kita dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lain, bahwa manusia mempunyai harapan. Terlebih kita yang sangat dikasihi Kristus, pengharapan kita di dalam Kristus adalah akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus di sorga. Tuhan dihormati melalui pengharapan dan kepercayaan kepada Dia khususnya waktu kita bersukacita dalam pengharapan (Mathew H.).
2. Sabar dalam kesesakan : kesesakan di sini diartikan sebagai tekanan, persoalan, penderitaan, penganiayan, dll. Menjadi orang Kristen tidak menjamin kita terhindar dari penderitaan, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Yohanes 16:33, manusia di dunia akan menderita penganiayaan tetapi kita harus menguatkan diri karena kita mempunyai Tuhan Yesus yang telah mengalahkan dunia. Kita memang perlu belajar untuk menghindari permasalahan, tetapi yang terlebih penting adalah belajar menghadapi kesulitan/ penderitaan, belajar menyelesaikan permasalahan, belajar sabar dalam kesesakan. Hidup kita bisa indah karena adanya kesulitan dan kesesakan. Mengapa? Karena Tuhan sendirilah yang telah merancangkannya untuk kebaikan kita. Dengan duduk diam saat Tuhan memanggil kita untuk menderita, sabar untuk kepentingan Allah adalah kesalehan sejati dan bagian dari pelayanan kepada TUHAN.
3. Bertekun dalam doa : Cara ampuh untuk bisa bersabar dalam kesesakan adalah bertekun dalam doa. Doa adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita untuk mengungkapkan semua yang kita alami kepada-Nya, termasuk kesulitan, penderitaan, dll. Ada 3 hal penting mengapa kita harus bertekun dalam doa, 1. supaya kita belajar untuk selalu mencari TUHAN, 2. melatih diri untuk menyampaikan segala sesuatu kepada TUHAN, 3. persiapan yang baik untuk bersyukur atas berkat dan karunia yang TUHAN beri (karena Tuhan selalu tahu apa yang terbaik untuk kita). Dengan tekun berdoa, maka otot-otot rohani kita akan siap ketika Tuhan mengijinkan pencobaan datang kepada kita.
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:12)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan